BEM, DPM, dan UKM: Siapa Sebenarnya yang Mengatur Kampus?

Bagi mahasiswa baru, istilah seperti BEM, DPM, dan UKM sering kali terdengar asing. Mereka kerap dianggap “pemerintah kecil” di kampus, tapi apa sebenarnya fungsi masing-masing? Apakah salah satunya lebih berkuasa dibanding yang lain? Atau justru semua punya perannya sendiri?

Artikel ini akan membongkar peran BEM, DPM, dan UKM dalam dinamika kampus, sekaligus menjawab pertanyaan: siapa sebenarnya yang mengatur kampus?


BEM: Eksekutifnya Mahasiswa

Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) adalah lembaga eksekutif di tingkat kampus maupun fakultas. BEM dipilih melalui pemilu raya mahasiswa, sehingga legitimasinya berasal dari suara mahasiswa.

Peran utama BEM:

  • Menjalankan program kerja (proker) sesuai kebutuhan mahasiswa.

  • Menjadi jembatan komunikasi antara mahasiswa dan pihak kampus.

  • Mengkoordinasi kegiatan bersama UKM atau himpunan.

  • Menjadi motor gerakan mahasiswa dalam isu-isu sosial maupun nasional.

Singkatnya, BEM = pemerintah mahasiswa.


DPM: Pengawas dan Legislator

Dewan Perwakilan Mahasiswa (DPM) berperan seperti “parlemen mahasiswa”. Anggotanya dipilih dari berbagai fakultas atau jurusan.

Peran DPM:

  • Membuat peraturan organisasi mahasiswa (semacam undang-undang kampus).

  • Mengawasi kinerja BEM agar tidak semena-mena.

  • Menjadi penyalur aspirasi mahasiswa melalui sidang dan forum.

Dengan kata lain, DPM = DPR versi kampus. Mereka punya fungsi check and balance terhadap BEM.


UKM: Rumah Bakat dan Minat

Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) berbeda dari BEM dan DPM. UKM lebih fokus ke minat dan bakat mahasiswa, seperti olahraga, seni, jurnalistik, penelitian, hingga kerohanian.

Peran UKM:

  • Menjadi wadah pengembangan diri mahasiswa.

  • Menghasilkan prestasi kampus di bidang non-akademik.

  • Menjadi alternatif kegiatan mahasiswa di luar politik kampus.

Kalau BEM dan DPM sibuk mengurus politik, UKM-lah yang membuat kampus tetap berwarna dengan kreativitas dan prestasi.


Siapa yang Sebenarnya Berkuasa?

Pertanyaan besar: siapa sebenarnya yang mengatur kampus? Jawabannya adalah tidak ada yang lebih berkuasa.

  • BEM mengatur jalannya pemerintahan mahasiswa.

  • DPM mengawasi agar BEM tidak kebablasan.

  • UKM menjaga agar mahasiswa punya ruang berkembang di luar politik.

Ketiganya adalah roda yang saling melengkapi. Jika salah satunya tidak berjalan, ekosistem kampus jadi timpang.


Dinamika: Sinergi atau Konflik?

Meski idealnya saling melengkapi, faktanya politik kampus tidak selalu mulus. Ada kalanya BEM dan DPM berseteru, terutama saat kepentingan berbeda. Ada juga mahasiswa yang menganggap UKM kurang mendapat perhatian dibanding organisasi politik kampus.

Namun, di balik konflik itu, dinamika ini memberi mahasiswa pengalaman nyata tentang demokrasi dan organisasi—sebuah bekal penting di dunia kerja maupun masyarakat kelak.


Penutup

BEM, DPM, dan UKM bukan sekadar nama organisasi. Mereka adalah pilar penting dalam kehidupan mahasiswa.

  • BEM adalah mesin eksekusi.

  • DPM adalah pengawas kebijakan.

  • UKM adalah ruang pengembangan minat dan bakat.

Jadi, siapa yang sebenarnya mengatur kampus? Jawabannya: mahasiswa itu sendiri. Lewat partisipasi aktif, kritik, dan karya, mahasiswa-lah yang menentukan wajah politik dan dinamika kampus.

Latif
Latif

Penulis di Portfolio Saya